NIST Umumkan 4 Algoritma Kriptografi Tahan Kuantum

Algoritma Kriptografi Tahan Kuantum

Algoritma Kriptografi Tahan Kuantum
- National Institute of Standards and Technology (NIST) dari U.S. Department of Commerce telah mengumumkan set pertama dari algoritma enkripsi tahan kuantum yang dirancang untuk "menahan serangan komputer kuantum masa depan."

Dalam upaya melindungi keamanan informasi di era komputer kuantum, NIST memilih algoritma CRYSTALS-Kyber sebagai solusi untuk enkripsi umum. Sementara itu, algoritma CRYSTALS-Dilithium, FALCON, dan SPHINCS+ digunakan untuk digital signature. 

Menurut pernyataan NIST, tiga dari algoritma yang dipilih berbasis pada serangkaian masalah matematika yang dikenal sebagai struktur lattice, sementara SPHINCS+ menggunakan fungsi hash. Proses standarisasi dimulai pada Januari 2017, dengan tujuan memastikan keamanan kriptografi di era komputasi kuantum.

Keamanan informasi dalam jaringan komputer modern bergantung pada kekuatan kriptografi, yang didasarkan pada kompleksitas memecahkan masalah matematika dengan komputer standar. Ancaman nyata muncul dengan kemungkinan pengembangan komputer kuantum yang dapat mengubah lanskap algoritma kunci publik saat ini.

Jika komputer kuantum berkembang sepenuhnya, akan memiliki dampak yang luar biasa pada algoritma kunci publik saat ini. Apa yang mungkin membutuhkan miliaran tahun bagi komputer standar untuk menemukan kunci yang tepat dalam memecahkan kode pesan sekarang bisa memakan waktu berhari-hari atau berjam-jam dengan komputer kuantum. Hal ini membuat sistem kriptografi yang bergantung pada keamanan kunci publik menjadi rentan terhadap serangan brute force.

Ancaman yang lebih rumit dikenal sebagai "hack now, decrypt later" menghadirkan risiko bagi data terenkripsi yang dikumpulkan oleh para cybercriminal. Mereka berharap dapat memanfaatkannya nanti ketika komputasi kuantum dapat diakses dengan lebih baik.

Keempat algoritma tahan kuantum NIST didesain untuk bergantung pada masalah matematika yang sulit dijawab, baik pada komputer standar maupun kuantum. Ini bertujuan melindungi data dari serangan cryptanalysis yang mungkin terjadi.

Meskipun proses standarisasi algoritma kriptografi pasca-kuantum masih memerlukan waktu sekitar dua tahun, Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), bekerja sama dengan NIST, "sangat" menyarankan perusahaan untuk mulai merencanakan transisi dengan mengikuti Roadmap Kriptografi Pasca-Kuantum. Ini penting untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber dan memperkuat infrastruktur digital di masa mendatang.

K4ncu1
K4ncu1 I am abnormal human and tech enthusiast. I'm also a cyber nomad who loves to explore how cyberspace works.

Posting Komentar untuk "NIST Umumkan 4 Algoritma Kriptografi Tahan Kuantum"